Stok Darah Menipis, PMI Ajak Masyarakat Berdonor sesuai Protokol Kesehatan

Senin, 06 Juli 2020 - 13:32 WIB
loading...
Stok Darah Menipis,...
Stok donor darah sangat diperlukan di semua fasilitas kesehatan untuk membantu pasien yang membutuhkan. Foto Ilustrasi/NIH
A A A
JAKARTA - Menipisnya stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) menjadi satu kekhawatiran tersendiri di tengah pandemi COVID-19. Tak sedikit orang merasa khawatir tertular COVID-19 saat mendonorkan darahnya.

Padahal, stok donor darah sangat diperlukan di semua fasilitas kesehatan untuk membantu pasien yang membutuhkan. Terlebih sekarang, demam berdarah dengue (DBD) juga mengancam masyarakat Tanah Air.

Pengurus bidang donor darah PMI Pusat dr. Linda Lukitari Waseso mengungkapkan, di beberapa daerah yang terdampak COVID-19 terdapat penurunan jumlah stok darah. Data yang dihimpun PMI menunjukkan, hingga saat ini penurunan stok darah sekira 10%-20%. ( )

"Biasanya ketersediaan bisa untuk 4 hari. Saat ini hanya untuk 2 hari. Sementara ketersediaan kurang di golongan darah AB, A, dan komponen darah tertentu," ucap dr. Linda dalam keterangan resminya, Senin (6/7).

Ia menuturkan, saat ini darah masih diperlukan untuk terapi berbagai penyakit. Mulai dari yang membutuhkan darah rutin seperti thalassemia, penyakit kanker, sampai yang tidak rutin seperti DBD, juga trauma.

“Ada berbagai upaya yang dilakukan PMI untuk mempertahankan ketersediaan stok darah di masa PSBB. Kami menjemput bola bersama komunitas yang biasa melakukan donor darah secara rutin, banyak dibantu oleh TNI, POLRI, ASN," tutur dr. Linda.

Dr. Linda juga menjelaskan beberapa faktor yang memengaruhi ketersediaan stok darah. Menurutnya, penurunan stok darah ini diikuti dengan penurunan kebutuhan darah, karena penundaan operasi elektif yang membutuhkan darah.

“Salah satu yang tak bisa dipungkiri adalah ketakutan seseorang terkena COVID-19. Ada kekhawatiran yang muncul di benak seseorang, yaitu takut bepergian dan berkumpul di suatu tempat. Untuk pelaksanaan donor darahnya sendiri, masih bisa dikatakan aman," jelasnya. ( )

Sampai saat ini belum ada laporan terkait penularan COVID-19, baik ketika pelaksanaan donor darah atau pada saat pelaksanaan transfusi. Karena PMI sudah membuat protokol kesehatan terkait pelaksanaan donor darah di masa pandemi ini. Yaitu dimulai dari pemeriksaan suhu sebelum donor, wawancara terkait kemungkinan tertular COVID-19, pemeriksaan fisik sederhana, dan berbagai proses pendukung lain seperti pelaksanaan penyemprotan desinfektan secara berkala.

Sementara itu, di kesempatan yang sama Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan, untuk menambah stok darah, PMI harus proaktif mendatangi dan mampu memberikan rasa aman kepada para pendonor.

"Sehubungan dengan berkurangnya stok darah di PMI, maka kita mengimbau masyarakat untuk mau menjadi donor. Pihak pendonor tidak usah takut akan terkena COVID-19, karena pihak PMI sudah siap menjalankan tugasnya sesuai dengan protokol medis yang ada," pungkas Abbas.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1240 seconds (0.1#10.140)